Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

FALSAFAH BAJU MELAYU

FALSAFAH BAJU MELAYU (TRADISIONAL) Setiap sesuatu bermula dengan langkah pertama. Berbaju Melayu misalnya dimulakan sekitar 700 tahun dulu dan dipercayai diperkenalkan pada zaman empayar Melaka oleh Sultan Muhammad Syah serta kaya dengan falsafah dalam berbusana. Sultan Muhammad Syah ketika itu mahukan orang Melayu berbaju khusus bagi menampilkan mereka sebagai bangsa yang mempunyai jati diri sekalipun alam berpakaian, bukannya berbaju 'atas angin' seperti pakaian pedagang Arab atau India zaman itu. Timbalan Dekan Pengajian Siswazah, Fakulti Bahasa dan Komunikasi, Universiti Perguruan Sultan Idris (UPSI), Prof Madya Datuk Paduka Dr. Mohd Rosli Saludin ketika dihubungi menjelaskan, baju Melayu pada zaman Melaka awalnya dipakai singkat dan sendat seperti baju pesilat. Bagaimanapun, rekaan baju Melayu ini mengalami evolusi dan diubahsuai atas persetujuan sultan. Dari berbaju sendat dan seluar singkat, bajunya menjadi sedikit longgar dan labuh. Seperti kehendak Sultan Muham...

NAFAS LAM JALALLAH

NAFAS LAM JALALLAH Yang sebenar benarnya AKU itu nyata pada DIRIMU, kepada Sifat yang disifatkan, Maka karamkanlah DIRIMU dalam lautan tidak bertepi itu niscaya yang ada bukan lagi ENGKAU atau AKU MU tetapi AKU DZAT yang mengzahirkan segalanya, Aku dalam rupamu Yakni SifatKu Yang Nyata dalam KelakuanMu, Engkau Tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan segala gerak itu malahan Engkau melakukan atas Kurnia dan Rahmatku semata-mata Kenapa engkau masih merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah Aku semata-mata, Yang mengerjakan kelakuanmu itu Aku atas Kudrat dan IradatKu, Yang menentukan waktu pun Aku, Aku punya Ilmu, Tanpa itu Engkau Tiada, Aku sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan Aku memuji DiriKu diatas lidahmu. Jangan sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahwa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKu, Ketahuilah bahwa engkau adalah hambaKu yang FAKIR berhak menerima PemberianKu dengan kasih dan sayangKu akan kupersembahkan sedikit rahasia tentang DIRIKU pada MU ...